Sabtu, 23 November 2013

Penyakit Bunga Mawar

Penyakit Pada Tanaman Bunga Mawar
Beberapa jenis penyakit yang umum ditemukan pada bunga mawar:

1) Bercak hitam

Penyebab: cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”). Gejala: daun bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi. Lambat laun bercak-bercak berdiameter ± 1 cm menyatu, sehingga jaringan daun di sekitarnya menjadi kuning. Dapat pula terjadi pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak dan tajuk bunga. Daun yang terserang akan mudah berguguran. Pengendalian nonkimiawi: memangkas bagian tanaman yang sakit dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi). Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Propineb dan Mankozeb pada konsentrasi yang dianjurkan.

2) Karat daun

Penyebab: cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) Schlecht. Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun, pada sisi daun atas terdapat bercak bersudut warna kemerah-merahan. Daun yang terserang berat akan mudah gugur (rontok). Pengendalian non-kimiawi: pemotongan/pemangkasan daun sakit kemudian dimusnahkan. Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Zineb atau Maneb pada konsentrasi yang dianjurkan.

3) Tepung mildew

Penyebab: cendawan Oidium sp. Gejala: terdapat tepung/lapisan putih pada permukaan daun sebelah bawah dan atas. Daun/bagian tanaman yang terserang akan berubah warna dari hijau menjadi kemerah-merahan, lambat laun kekuning- kuningan dan akhirnya daun-daun cepat rontok (gugur). Pengendalian nonkimiawi: memetik daun yang terserang untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi). Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida

4) Bengkak pangkal batang

Penyebab: bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn. Gejala: terjadi pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, sehingga tanaman menjadi kerdil dan akhirnya mati. Pengendalian non-kimiawi: mencabut tanaman yang sakit untuk dimusnahkan dan sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas yang bersih dan steril. Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida yang berbahan aktif Streptomisin atau Oksitetrasikin.

5) Mosaik (belang-belang)

Penyebab: virus (Virus Mosaik Mawar) (Rose mosaic Virus). Gejala: daun menguning dan belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala. Pengendalian: penanaman bibit yang sehat, pemeliharaan tanaman secara intensif, penyemprotan insektisida untuk pengendalian serangga vektor, dan membongkar (eradikasi) tanaman yang sakit untuk dimusnahkan agar tidak menular kepada tanaman yang lainnya.

6) Bercak daun

Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass. dan Alternaria sp. Gejala: serangan cercospora bercak-bercak coklat pada daun-daun tua, sedangkan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman. Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun yang sakit untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi). Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang mengandung bahan aktif Tembaga (Cu).

7) Jamur upas

Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor (Berk. et Br.) Tjokr. Gejala: terdapat lapisan kerak berwarna merah pada batang, dan lambat laun batang akan membusuk serta mati. Pengendalian non-kimiawi: mengelupaskan kulit dan mengerok bagian tanaman yang sakit, kemudian diolesi cat/ter, dapat pula sekaligus memotong bagian batang yang terinfeksi berat. Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Tridemorf.

8) Busuk bunga

Penyebab: cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr. Gejala: kuntum bunga yang telah membuka membusuk berwarna coklat, dan berbintil-bintil hitam. Pengendalian non-kimiawi: membungkus bunga yang mulai mekar dengan kantong kertas minyak/plastik dan penanganan pasca panen bunga sebaik mungkin. Pengendalian kimiawi: penyemprotan fungisida yang berbahan aktif Benomil.

9) Penyakit Fisiologis

Penyebab: kekurangan unsur hara (defisiensi), kurang Nitrogen, Phosfor, dan Kalium. Gejala: kekurangan nitrogen menyebabkan warna daun hujau-muda (pucat) kekuning-kuningan dan pertumbuhan tanaman menjadi lambat (kerdil). Kekurangan phosfor menyebabkan tanaman menjadi kurus dan kerdil, sedangkan kurang kalium daun-daun menjadi mengering di sepanjang tepi/pinggirannya. Pengendalian: pemberian pupuk berimbang, terutama unsur N, P2O5, dan K2O ataupun disemprot pupuk daun yang kandungan unsur haranya tinggi sesuai dengan gejala defisiensi.


Sumber : copyright@2011 agromaret.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar